BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Hubungan Budaya dengan ilmu budaya dasar :
- Budaya di indonesia banyak ragamnya, dengan buadaya yang dimiliki maka keragaman manusia yang ada di indonesia semakin beragam. Dengan adanya budaya bisa membuat manusia memahami budaya satu dengan yang lainya dan bisa beradaptasi dengan buadaya lain contohnya : kita mempunyai tetangga yang budayanya berbeda dengan kita maka kita harus beradaptasi dengan buadayanya mereka sendiri agar kita sebagai manusia bisa bertetangga dengan baik .
- Kita harus mengajarka budaya kepada generasi muda agar budaya yang ada diindonesia tidak punah atau tergeserkan oleh budaya yang modern .
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
.
Minggu, 24 April 2011
SENI
Seni merupakan berasal dari kata “SANI” yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan seniman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya.Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri.Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa”.Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti.Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.Terakhir kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer.Di jaman Kontemporer ini bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya akan memberi sedikit ilustrasi :
Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya.Yang dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi hanya sebagai aturan usang.
1. HUBUNGAN SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
hubungannya Ilmu budaya dasar dengan Seni adalah, ilmu budaya dasar sebagai ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, sedangkan seni adalah hasil dari suatu perbuatan sesuatu karya atau cipta seseorang yang berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.karena keindahannya dapat membuat orang tertarik dan gemar terhadap seni.
jadi ketika seseorang memiliki ilmu budaya dasar dan mengerti terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah - masalah manusia dan kebudayaannya , seni dapat membuat semua masalah menjadi indah. seni bisa digunakan untuk menenangkan batin yang disebabkan oleh masalah-masalah atau dengan seni seseorang dapat membuatkan suatu karya dengan menumpahkan masalah-masalah yang di tanggung kedalam hasil karya seninya.
Referensi :
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-seni-dengan-ilmu-budaya-dasar.html
WIKIPEDIA
Seni merupakan berasal dari kata “SANI” yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan seniman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya.Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri.Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa”.Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti.Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.Terakhir kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer.Di jaman Kontemporer ini bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya akan memberi sedikit ilustrasi :
Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya.Yang dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi hanya sebagai aturan usang.
1. HUBUNGAN SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
hubungannya Ilmu budaya dasar dengan Seni adalah, ilmu budaya dasar sebagai ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, sedangkan seni adalah hasil dari suatu perbuatan sesuatu karya atau cipta seseorang yang berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.karena keindahannya dapat membuat orang tertarik dan gemar terhadap seni.
jadi ketika seseorang memiliki ilmu budaya dasar dan mengerti terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah - masalah manusia dan kebudayaannya , seni dapat membuat semua masalah menjadi indah. seni bisa digunakan untuk menenangkan batin yang disebabkan oleh masalah-masalah atau dengan seni seseorang dapat membuatkan suatu karya dengan menumpahkan masalah-masalah yang di tanggung kedalam hasil karya seninya.
Referensi :
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-seni-dengan-ilmu-budaya-dasar.html
WIKIPEDIA
KESUSASTRAAN
IBD adalah salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dwngan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebiyh mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Akan tetapi dalam bentuk musik misalnya, kata – kata penciptanya yang tertelan oleh melodinya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa.
Istilah prosa banyak pandanannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa tadi sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk serita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
Prosa lama :
Fabel
Legenda
Cerita rakyat (fokslore)
Tambo
Cerita pelipur lara
Prosa baru :
Roman
Riwayat
Antologi
Resensi
Kritik
Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut Fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan.
Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Fiksi tidak sepenuhnya berupa khayalan. Membaca sebuah karya fiksi berarti menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sama dan memang tak perlu disamakan dengan kebenaran yang berlaku didunia nyata. Hal itu disebabkan dunia fiksi yang imajinatif dengan dunia nyata masing-masing memiliki sistem hukumnya sendiri. Dunia kesastraan terdapat suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya fiksi tersebut dikenal dengan sebutan fiksi nonfiksi (nonfiction fiction).
Adapun nilai – nilai yang diperolah pembaca lewat sastra antara lain:
Prosa fiksi menyampaikan kesenangan
Prosa fiksi menyampaikan pemberitahuan
Prosa fiksi menyampaikan peninggalan kultural
Prosa fiksi menyampaikan keseimbangan pengetahuan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Karya sastra yang mengatakan aspirasi zamannya untuk mengajak si pembaca mengikuti apa yang akan dikehendaki zamannya.
Karya sastra yang bernapaskan gejolak zamannya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasa yang terdapat di dalam ilmu budaya dasar.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkulian ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
Puisi dan keindyafan social
Puisi-puisi umumnya syarat akan nilai-nilai etika,estetika dan juga kemanusiaan.Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih(yang terpaut di dalamnya kasih saying, cinta, kemesraan dan renungan).
Puisi termasuk seni sastra, yang kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh keatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan, yaitu:
Figura bahasa seperti penjelmaan, kiasan, perbandingan, dan alegori, yang menjadikan puisi tersebut menjadi menarik.
kata – kata yang bermakna ambiquitas.
kata – kata yang bejiwa yaitu kata – kata yang pengalamannya dari jiwa penyair sehinnga terasa hidup.
kata – kata yang bersifat konotatif.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1. Hubungan manusia dengan pengalaman hidup manusia:
Puisi memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual dengan jalan mengatur dan mensintesekannya. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalam yang dituangkan penyair kedalam puisinya.
2. Puisi dengan keinsyafan:
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai:
- Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
- Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan sosial:
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
4. Puisi Dan Nilai-Nilai:
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Sumber : http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf
IBD adalah salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dwngan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebiyh mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Akan tetapi dalam bentuk musik misalnya, kata – kata penciptanya yang tertelan oleh melodinya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa.
Istilah prosa banyak pandanannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa tadi sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk serita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
Prosa lama :
Fabel
Legenda
Cerita rakyat (fokslore)
Tambo
Cerita pelipur lara
Prosa baru :
Roman
Riwayat
Antologi
Resensi
Kritik
Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut Fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan.
Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Fiksi tidak sepenuhnya berupa khayalan. Membaca sebuah karya fiksi berarti menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sama dan memang tak perlu disamakan dengan kebenaran yang berlaku didunia nyata. Hal itu disebabkan dunia fiksi yang imajinatif dengan dunia nyata masing-masing memiliki sistem hukumnya sendiri. Dunia kesastraan terdapat suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya fiksi tersebut dikenal dengan sebutan fiksi nonfiksi (nonfiction fiction).
Adapun nilai – nilai yang diperolah pembaca lewat sastra antara lain:
Prosa fiksi menyampaikan kesenangan
Prosa fiksi menyampaikan pemberitahuan
Prosa fiksi menyampaikan peninggalan kultural
Prosa fiksi menyampaikan keseimbangan pengetahuan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Karya sastra yang mengatakan aspirasi zamannya untuk mengajak si pembaca mengikuti apa yang akan dikehendaki zamannya.
Karya sastra yang bernapaskan gejolak zamannya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasa yang terdapat di dalam ilmu budaya dasar.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkulian ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
Puisi dan keindyafan social
Puisi-puisi umumnya syarat akan nilai-nilai etika,estetika dan juga kemanusiaan.Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih(yang terpaut di dalamnya kasih saying, cinta, kemesraan dan renungan).
Puisi termasuk seni sastra, yang kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh keatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan, yaitu:
Figura bahasa seperti penjelmaan, kiasan, perbandingan, dan alegori, yang menjadikan puisi tersebut menjadi menarik.
kata – kata yang bermakna ambiquitas.
kata – kata yang bejiwa yaitu kata – kata yang pengalamannya dari jiwa penyair sehinnga terasa hidup.
kata – kata yang bersifat konotatif.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1. Hubungan manusia dengan pengalaman hidup manusia:
Puisi memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual dengan jalan mengatur dan mensintesekannya. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalam yang dituangkan penyair kedalam puisinya.
2. Puisi dengan keinsyafan:
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai:
- Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
- Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan sosial:
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
4. Puisi Dan Nilai-Nilai:
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Sumber : http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf
Minggu, 17 April 2011
Pola Pacaran Yang Sehat
Jatuh cinta memang sangatlah menyenangkan apalagi di masa muda seperti sekarang ini.
Banyak para pemuda dan pemudi menjadikan berpacara menjadi jalan untuk memulai sebuah hubungan.
Akan tetapi di perlukan juga pola berpacaran yang sehat, seperti apa? Simak artikel di bawah.
Pacaran adalah sebuah kata yang tidak asing di benak kaum muda. Fenomena pacaran menjadi hal yang sangat menarik untuk di kaji lebih dalam. Pacaran sungguh identik dengan ‘jiwa muda’ yang bergelora dan menggebu dalam keseharian. Kehidupan manusia memang tak lepas dari cinta dan perasaan yang timbul karena kesadaran akan kebutuhan “saling mengasihi”. Harus di akui pula, pacaran menjadi sebuah anomali antara kebutuhan dan keterpaksaan arus pergaulan. Kenyataan hari ini bahwa satu sisi pacaran menjadi sebuah keharusan bagi mereka yang mencoba beradaptasi dengan zaman dan di satu sisi yang lain adalah kebutuhan dasar manusia, yaitu dapat mengasihi antar sesama manusia.
Menurut Yahya Ma’shum dan Chatarina Wahyurini, Kompas Cyber Media (11 April 2004) Pacaran merupakan; proses sayang-sayangan dua manusia lawan jenis, itu merupakan kegiatan mengenal, memahami, serta belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masing-masing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi-reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.
Makna berpacaran adalah kesepakatan antara dua insan manusia untuk saling mengasihi satu sama lain dengan aturan-aturan yang harusnya di tetapkan dan tidak melanggar norma dan etika. Fenomena pacaran tentu terkait erat dengan budaya atau tradisi yang di anut. Tradisi pacaran berbudaya “sopan santun” seperti Indonesia tentu akan berbeda dengan tradisi pacaran ala Barat. Bila tidak disikapi dengan baik, proses berpacaran bisa membentuk perilaku-perilaku negatif, berbagai keputusan yang salah dan berbahaya bagi perkembangan jiwa serta masa depan. Contoh kasus dari kegiatan berpacaran yang keluar batas dan kurang beretika adalah “seks di luar nikah”. Hal ini merupakan titik ekstrim penyimpangan pacaran yang “sehat” menuju pacaran yang “tidak sehat”. Pacaran yang tidak dilandasi “kontrol diri” dan perasaan benar-benar menjaga harga diri pasangan akan membuahkan kegiatan pacaran menjadi tidak sehat dan cenderung berorientasi pada hubungan seksual saja.
Generasi muda yang mampu menyikapi kegiatan berpacarannya dengan arif tentu akan mendasari hubungannya dengan kontrol diri yang baik sesuai dengan etika dan norma yang berlaku, dengan membuang jauh-jauh hubungan seks di luar nikah. Hegemoni media dan informasi turut menyumbang prilaku hubungan pacaran yang tidak sehat. Maka dari itu perlunya informasi yang menuturkan norma dan nilai-nilai yang harus tetap dijunjung ketika remaja berpacaran. Suatu media informasi yang dapat digunakan sebagai alat sosialisasi tata cara pacaran yang sehat kepada remaja adalah sebuah solusi dari minimnya informasi tentang hubungan pacaran yang sehat.
Peran serta dari orang tua dalam mendidik anak ketika beranjak dewasa dirasa menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan pendidikan tentang seks dan pacaran harus di tanamkan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Prinsip pola hubungan saling mengasihi yang sehat, beretika dan berkebudayaan ala timur harus ditanamkan secara konsisten oleh orang tua. Kesadaran akan bahaya dari seks bebas dan resiko hamil di luar nikah harus ditumbuhkan sejak usia remaja, sebelum anak-anaknya siap di lepas bergaul dalam masyarakat, dunia kampus, bahkan dunia malam sekalipun.
Tentu dengan kesadaran tinggi bahwa kegiatan berpacaran yang tidak didasari dengan Kontrol diri akan menyebabkan hubungan saling mengasihi menjadi timpang, cenderung berorientasi seksual. Kegiatan berpacaran akan lebih indah jika kesepakatan awalnya adalah berkomitmen untuk tidak melanggar norma dan etika yang sudah ada. Karena jika hubungan berpacaran tidak disikapi secara arif dan bijaksana akan membawa konsekuensi logis yaitu hamil di luar nikah dan beresiko terkena penyakit kelamin, serta sanksi sosialnya dikucilkan dari keluarga, sahabat, dan masyarakat.
Bagaimana pola berpacaran yang sehat? Berikut ini beberapa contoh untuk membuat pola berpacaran kita sehat:
1. Sehat Fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada sedikitput tindak kekerasan fisik dalam perpacaran. Biarpun pria memiliki kekuatan yang lebih kuat terhadap wanita tetapi tidak dibenarkan pria untuk melakukan tindakan kekerasa terhadap wanita.
2. Sehat Emosional
Sehat emosional berarti ketika dalam proses perjalanan cinta sepasang keaksih, mereka bisa mengontrol emosional mereka masing-masing. Mereka harus mengontrol ego mereka jika ingin masalah mereka selesai dengan baik-baik. Emosional juga terkadang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindak kekerasan secara fisik.
3. Sehat Sosial
Pacaran seharusnya tidak bersifat mengikat sehingga mereka yang berpacaran tidak lupa dengan status sosialnya. Artinya hubungan sosial mereka dengan keluarga, tetangga dan masyarakat harus tetap terjaga. Tidak selalu mementingkan atau memikirkan pasangannya.
4. Sehat Seksual
Pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual kaum remaja. Kedekatan secara fisik membuat mereka inign melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal ini tidak dapat dikontrol maka akan menimbulkan sesuatu yang sangat beresiko. Jadi diharapkan kepada pasangan harus juga memikirkan hal seperti ini agar tidak ada kerugian yang harus ditanggung.
kritik: Di zaman yang sangat modern seperti saat ini, remaja banyak yang melakukan pola yang tidak sehat. banyak di antara mereka yang menikah di usia muda karena tidak menerapkan pola pacaran yang sehat.
Saran: setiap anak dari usia dini harus dibekali bagimana cara pacaran yang sehat, dan bagi para orang tua harus mendampingi anak nya agar tidak terjerumus kepada sex bebas dan lebih mengawasi apa yang di lakukan anak nya di luar sana.
sumber:
http://playa-d-en-bossa.fokal.info/fokal1/artikel/pendidikan/kumpulan-pendidikan/119.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pola-berpacaran-yang-sehat.html
Jatuh cinta memang sangatlah menyenangkan apalagi di masa muda seperti sekarang ini.
Banyak para pemuda dan pemudi menjadikan berpacara menjadi jalan untuk memulai sebuah hubungan.
Akan tetapi di perlukan juga pola berpacaran yang sehat, seperti apa? Simak artikel di bawah.
Pacaran adalah sebuah kata yang tidak asing di benak kaum muda. Fenomena pacaran menjadi hal yang sangat menarik untuk di kaji lebih dalam. Pacaran sungguh identik dengan ‘jiwa muda’ yang bergelora dan menggebu dalam keseharian. Kehidupan manusia memang tak lepas dari cinta dan perasaan yang timbul karena kesadaran akan kebutuhan “saling mengasihi”. Harus di akui pula, pacaran menjadi sebuah anomali antara kebutuhan dan keterpaksaan arus pergaulan. Kenyataan hari ini bahwa satu sisi pacaran menjadi sebuah keharusan bagi mereka yang mencoba beradaptasi dengan zaman dan di satu sisi yang lain adalah kebutuhan dasar manusia, yaitu dapat mengasihi antar sesama manusia.
Menurut Yahya Ma’shum dan Chatarina Wahyurini, Kompas Cyber Media (11 April 2004) Pacaran merupakan; proses sayang-sayangan dua manusia lawan jenis, itu merupakan kegiatan mengenal, memahami, serta belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masing-masing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi-reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.
Makna berpacaran adalah kesepakatan antara dua insan manusia untuk saling mengasihi satu sama lain dengan aturan-aturan yang harusnya di tetapkan dan tidak melanggar norma dan etika. Fenomena pacaran tentu terkait erat dengan budaya atau tradisi yang di anut. Tradisi pacaran berbudaya “sopan santun” seperti Indonesia tentu akan berbeda dengan tradisi pacaran ala Barat. Bila tidak disikapi dengan baik, proses berpacaran bisa membentuk perilaku-perilaku negatif, berbagai keputusan yang salah dan berbahaya bagi perkembangan jiwa serta masa depan. Contoh kasus dari kegiatan berpacaran yang keluar batas dan kurang beretika adalah “seks di luar nikah”. Hal ini merupakan titik ekstrim penyimpangan pacaran yang “sehat” menuju pacaran yang “tidak sehat”. Pacaran yang tidak dilandasi “kontrol diri” dan perasaan benar-benar menjaga harga diri pasangan akan membuahkan kegiatan pacaran menjadi tidak sehat dan cenderung berorientasi pada hubungan seksual saja.
Generasi muda yang mampu menyikapi kegiatan berpacarannya dengan arif tentu akan mendasari hubungannya dengan kontrol diri yang baik sesuai dengan etika dan norma yang berlaku, dengan membuang jauh-jauh hubungan seks di luar nikah. Hegemoni media dan informasi turut menyumbang prilaku hubungan pacaran yang tidak sehat. Maka dari itu perlunya informasi yang menuturkan norma dan nilai-nilai yang harus tetap dijunjung ketika remaja berpacaran. Suatu media informasi yang dapat digunakan sebagai alat sosialisasi tata cara pacaran yang sehat kepada remaja adalah sebuah solusi dari minimnya informasi tentang hubungan pacaran yang sehat.
Peran serta dari orang tua dalam mendidik anak ketika beranjak dewasa dirasa menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan pendidikan tentang seks dan pacaran harus di tanamkan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Prinsip pola hubungan saling mengasihi yang sehat, beretika dan berkebudayaan ala timur harus ditanamkan secara konsisten oleh orang tua. Kesadaran akan bahaya dari seks bebas dan resiko hamil di luar nikah harus ditumbuhkan sejak usia remaja, sebelum anak-anaknya siap di lepas bergaul dalam masyarakat, dunia kampus, bahkan dunia malam sekalipun.
Tentu dengan kesadaran tinggi bahwa kegiatan berpacaran yang tidak didasari dengan Kontrol diri akan menyebabkan hubungan saling mengasihi menjadi timpang, cenderung berorientasi seksual. Kegiatan berpacaran akan lebih indah jika kesepakatan awalnya adalah berkomitmen untuk tidak melanggar norma dan etika yang sudah ada. Karena jika hubungan berpacaran tidak disikapi secara arif dan bijaksana akan membawa konsekuensi logis yaitu hamil di luar nikah dan beresiko terkena penyakit kelamin, serta sanksi sosialnya dikucilkan dari keluarga, sahabat, dan masyarakat.
Bagaimana pola berpacaran yang sehat? Berikut ini beberapa contoh untuk membuat pola berpacaran kita sehat:
1. Sehat Fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada sedikitput tindak kekerasan fisik dalam perpacaran. Biarpun pria memiliki kekuatan yang lebih kuat terhadap wanita tetapi tidak dibenarkan pria untuk melakukan tindakan kekerasa terhadap wanita.
2. Sehat Emosional
Sehat emosional berarti ketika dalam proses perjalanan cinta sepasang keaksih, mereka bisa mengontrol emosional mereka masing-masing. Mereka harus mengontrol ego mereka jika ingin masalah mereka selesai dengan baik-baik. Emosional juga terkadang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindak kekerasan secara fisik.
3. Sehat Sosial
Pacaran seharusnya tidak bersifat mengikat sehingga mereka yang berpacaran tidak lupa dengan status sosialnya. Artinya hubungan sosial mereka dengan keluarga, tetangga dan masyarakat harus tetap terjaga. Tidak selalu mementingkan atau memikirkan pasangannya.
4. Sehat Seksual
Pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual kaum remaja. Kedekatan secara fisik membuat mereka inign melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal ini tidak dapat dikontrol maka akan menimbulkan sesuatu yang sangat beresiko. Jadi diharapkan kepada pasangan harus juga memikirkan hal seperti ini agar tidak ada kerugian yang harus ditanggung.
kritik: Di zaman yang sangat modern seperti saat ini, remaja banyak yang melakukan pola yang tidak sehat. banyak di antara mereka yang menikah di usia muda karena tidak menerapkan pola pacaran yang sehat.
Saran: setiap anak dari usia dini harus dibekali bagimana cara pacaran yang sehat, dan bagi para orang tua harus mendampingi anak nya agar tidak terjerumus kepada sex bebas dan lebih mengawasi apa yang di lakukan anak nya di luar sana.
sumber:
http://playa-d-en-bossa.fokal.info/fokal1/artikel/pendidikan/kumpulan-pendidikan/119.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pola-berpacaran-yang-sehat.html
Cinta Dan Kasih
Pengertian Cinta Dan Kasih
Cinta : perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.
Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, beliau mengatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Yang dimaksud dengan keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi, panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan panggilan nama atau sayang. Sedangkan kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau tidak bertemu, adanya ungkapan-ungkapan sayang.
Selain pengertian yang dikemukakan di atas pengertian cinta dikemukakan juga oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya manajemen cinta, menurut beliau cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang jadi kesimpulannya cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tak dapat terpisahkan dengan keidupannya.
1. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
2. Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
a. Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
b. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
c. Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
e. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Adapun delapan pengertian cinta menurut Al-Quran :
#Cinta Mawaddah adalah cinta yang menggebu atau membara. Orang yang memiliki cinta ini maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuasakn dahaga cintanya ia ingin memonopoli cintanya dan hampir tidak bisa berpikir lain
#Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh dengan kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya, baginya adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia harus menderita
#Cinta Mail adalah jenis cinta untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan cinta jenis ini dalam Al-Quran disebut dalam konteks poligami
#Cinta Syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil, dan memabukkan orang yang terserang cinta cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan, seperti kisah cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf A.s
#Cinta Rof’ah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya belas kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al-Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Rof’ah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah dalam hal ini ksus hukuman bagi pezina
#Cinta Shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong prilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Quran menyebut term ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdo’a agar dipisahkan dara Zulaikha yng setia hari menggodanya.
#Cinta Syauq adalah pengertian ini berdasarkan dari suatu hadits yang menafsirkan Al-Quran yaitu dalam surat Al-Ankabut Ayat 5 yang dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam sebuah do’a ma’tsur dari hadits riwayat Ahmad.
#Cinta Kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang poisitif meski sulit, seperti orang tua menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya
Demikianlah, berbagai contoh perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai kebutuhan kodrati manusia.
3. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, ciuman dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya. Misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu.
Arti Cinta Kasih
yang Sesungguhnya
Kita selalu memiliki kasih, hanya saja kita harus
menggunakannya, karena hanya itu yang kita miliki. Itulah diri kita: cinta kasih.
Kasih Sayangmenurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. purwodarminto,kasih sayang artikan dengan perasaan sayang,persaan cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda mudi bila diakhiri dengan perkawinan,maka didalam berumah tangga keluarga itu bukan lagi bercinta cinta,tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.bila salah satu unsur kasih sayang hilang,misalnya unsur tanggung jawab,maka retaklah rumah tngga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran akan terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Motif-Motif yang mendorong timbulnya cintaMotif cinta adalah perasaan yang diikuti oleh keinginan dan kecenderungan hati seseorang untuk mencintai sesuatu. Ia juga bis diartikan sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia dicintai. Dengan demikian, yang di maksud dengan motif itu adalah perpaduan keduanya, sifat-sifat seseorang mendorong orang lain untuk mencintinya, dan perasaan yang ada pada diri sang pencinta. Disamping adanya keserasian dan kecocokan, sebagi kekuatan yang akan menjalin dan mengikat cinta mereka.
Ketika sang kekasih berada dalam puncak pesona kecantikannya, di tambah dengan kesempurnaanya dan keselarasan yang mengikat kedua jiwa, tersebut,akan terciptalah cinta yang langgeng dan abadi. Terkadang,kadar kecantikan sang kekasih itu biasa-biasa saja,tetapi begitu sempurna dimata pencinta,cintanya pun akan menjadi sempurna. Jadi kecantikan itu bersifat relatif,tergantung seberapa besar cinta yang dirasakan oleh seseorang itu,karena”cintamu kepada sesuatu bisa membuatmu buta dan tuli”. Tidak diragukan lagi bahwa seseorang kekasih adalah seorang yang paling cantik dimata seorang sang pencinta dan melebihi dari segala sesuatu. Bisa saja kecantikan seorang wanita itu sempurna,tapi tidak dapat sepenuhnya dinikmati oleh seorang pria,sehingga cintanya menjadi biasa-biasa saja.
Kritik:
Saat-saat sekarang ini,banyak anak yang kurang mencintai kepada kedua orang tuanya.begitu juga di masyarakat yang kurang mencintai lingkungan dan bangsa indonesia yang kurang perhatiannya kepada negara indonesia sendiri.kita bisa menanamkan rasa cinta kepada setiap orang kita akan merasakan lebih dihargai dan di butuhkan di dalam masyarakat.
Saran:
biasakanlah hidup dengan rasa mencintai seseorang,di mana saja.agar kita kelak nanti dapat di butuhkan di masyarakat yang luas.
Sumber: http://ridwansyaidy.blog.com/2010/04/13/makna-cinta-kasih/
Cinta : perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.
Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, beliau mengatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Yang dimaksud dengan keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi, panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan panggilan nama atau sayang. Sedangkan kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau tidak bertemu, adanya ungkapan-ungkapan sayang.
Selain pengertian yang dikemukakan di atas pengertian cinta dikemukakan juga oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya manajemen cinta, menurut beliau cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang jadi kesimpulannya cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tak dapat terpisahkan dengan keidupannya.
1. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
2. Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
a. Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
b. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
c. Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
e. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Adapun delapan pengertian cinta menurut Al-Quran :
#Cinta Mawaddah adalah cinta yang menggebu atau membara. Orang yang memiliki cinta ini maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuasakn dahaga cintanya ia ingin memonopoli cintanya dan hampir tidak bisa berpikir lain
#Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh dengan kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya, baginya adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia harus menderita
#Cinta Mail adalah jenis cinta untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan cinta jenis ini dalam Al-Quran disebut dalam konteks poligami
#Cinta Syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil, dan memabukkan orang yang terserang cinta cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan, seperti kisah cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf A.s
#Cinta Rof’ah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya belas kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al-Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Rof’ah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah dalam hal ini ksus hukuman bagi pezina
#Cinta Shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong prilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Quran menyebut term ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdo’a agar dipisahkan dara Zulaikha yng setia hari menggodanya.
#Cinta Syauq adalah pengertian ini berdasarkan dari suatu hadits yang menafsirkan Al-Quran yaitu dalam surat Al-Ankabut Ayat 5 yang dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam sebuah do’a ma’tsur dari hadits riwayat Ahmad.
#Cinta Kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang poisitif meski sulit, seperti orang tua menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya
Demikianlah, berbagai contoh perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai kebutuhan kodrati manusia.
3. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, ciuman dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya. Misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu.
Arti Cinta Kasih
yang Sesungguhnya
Kita selalu memiliki kasih, hanya saja kita harus
menggunakannya, karena hanya itu yang kita miliki. Itulah diri kita: cinta kasih.
Kasih Sayangmenurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. purwodarminto,kasih sayang artikan dengan perasaan sayang,persaan cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda mudi bila diakhiri dengan perkawinan,maka didalam berumah tangga keluarga itu bukan lagi bercinta cinta,tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.bila salah satu unsur kasih sayang hilang,misalnya unsur tanggung jawab,maka retaklah rumah tngga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran akan terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Motif-Motif yang mendorong timbulnya cintaMotif cinta adalah perasaan yang diikuti oleh keinginan dan kecenderungan hati seseorang untuk mencintai sesuatu. Ia juga bis diartikan sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia dicintai. Dengan demikian, yang di maksud dengan motif itu adalah perpaduan keduanya, sifat-sifat seseorang mendorong orang lain untuk mencintinya, dan perasaan yang ada pada diri sang pencinta. Disamping adanya keserasian dan kecocokan, sebagi kekuatan yang akan menjalin dan mengikat cinta mereka.
Ketika sang kekasih berada dalam puncak pesona kecantikannya, di tambah dengan kesempurnaanya dan keselarasan yang mengikat kedua jiwa, tersebut,akan terciptalah cinta yang langgeng dan abadi. Terkadang,kadar kecantikan sang kekasih itu biasa-biasa saja,tetapi begitu sempurna dimata pencinta,cintanya pun akan menjadi sempurna. Jadi kecantikan itu bersifat relatif,tergantung seberapa besar cinta yang dirasakan oleh seseorang itu,karena”cintamu kepada sesuatu bisa membuatmu buta dan tuli”. Tidak diragukan lagi bahwa seseorang kekasih adalah seorang yang paling cantik dimata seorang sang pencinta dan melebihi dari segala sesuatu. Bisa saja kecantikan seorang wanita itu sempurna,tapi tidak dapat sepenuhnya dinikmati oleh seorang pria,sehingga cintanya menjadi biasa-biasa saja.
Kritik:
Saat-saat sekarang ini,banyak anak yang kurang mencintai kepada kedua orang tuanya.begitu juga di masyarakat yang kurang mencintai lingkungan dan bangsa indonesia yang kurang perhatiannya kepada negara indonesia sendiri.kita bisa menanamkan rasa cinta kepada setiap orang kita akan merasakan lebih dihargai dan di butuhkan di dalam masyarakat.
Saran:
biasakanlah hidup dengan rasa mencintai seseorang,di mana saja.agar kita kelak nanti dapat di butuhkan di masyarakat yang luas.
Sumber: http://ridwansyaidy.blog.com/2010/04/13/makna-cinta-kasih/
Langganan:
Postingan (Atom)