Senin, 05 November 2012

berbicara sesuai konteks

Berbicara Sesuai Konteks Lawan Bicara

Lama saya memandangi sehelai kertas lembar penilaian itu! Akhirnya, tangan saya mantap menuliskan nilai 2 pada kertas tersebut. Nilai 2 saya rasa tepat, karena memang saya tidak menyampaikan materi pelatihan dengan sederhana dan mudah dimengerti. Dalam skala 1-5, nilai 2 artinya kurang.
Harus saya akui, saya memang mengalami kesulitan dalam hal penyampaian ketika menjelaskan materi Gaya Penyelesaian Masalah, dalam sebuah pelatihan yang diikuti oleh para pekerja garmen. Saya sangat bingung. Bagaimana menjelaskan (mengkomunikasikan) Kolaborasi, Kompetisi, Kompromi, Avoiding, Akomodasi -yang merupakan gaya penyelesaian masalah- dengan cara sederhana dan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta.
Komunikasi memang tidak mudah. Ia tidak hanya butuh keahlian, tapi juga seni dalam memahami lawan bicara dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan mereka. Sebab jika tidak, alih-alih peserta mengerti, mereka akan acuh tak acuh mendengarkan pembicaraan kita. Parahnya lagi, mereka bisa saja meninggalkan kita berbicara sendirian :(
Saya jadi ingat ketika SBY berpidato di hadapan ribuan anak pada perayaan Hari Anak 29 Agustus lalu. Dengan sasaran pidato anak-anak, SBY menggunakan bahasa “tingkat tinggi” yang sulit untuk dipahami oleh anak-anak. SBY juga menggunakan istilah-istilah Bahasa Inggris, dimana tidak semua anak mengerti bahasa Inggris. Apalagi, istilah Inggris yang diucapkan SBY, adalah istilah yang menyangkut konteks pembangunan, bukan istilah bahasa Inggris sehari-hari yang dekat dengan dunia anak.
Berikut beberapa contoh bahasa Inggris yang diucapkan SBY dalam pidatonya pada ribuan anak:
  • Mindset
  • Culture shock
  • Future shock
  • all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today
Yah, jelas saja kalau anak-anak bosan, mengantuk, dan bahkan ada yang tertidur. Karena, bahasa yang digunakan itu terasa “jauh” dari dunia anak-anak.
Jadi, jelaslah bahwa berkomunikasi dalam bahasa yang sesuai dengan lawan bicara, adalah syarat penting demi tercapainya tujuan komunikasi. Masalahnya adalah, bagaimana caranya agar kita bisa berkomunikasi dalam bahasa yang sesuai dengan lawan bicara? Tak ada rumus pasti. Semua tergantung kemauan diri untuk memahami “apa dan siapa” lawan bicara dan mencoba berbicara dalam ranah mereka. Berbicaralah menurut konteks lawan bicara! Disertai niat tulus, niscaya tujuan komunikasi pasti tercapai.

Sumber : http://puansarisiregar.wordpress.com/2012/09/03/berbicara-sesuai-konteks-lawan-bicara/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar