Demam
K-Pop tengah melanda kaum muda di negeri ini. Mereka rela melakukan apa saja
demi melihat artis idolanya tampil.
Rencana
artis Super Junior (Suju) konser di Indonesia memakan korban. Belasan
penggemarnya diberitakan pingsan saat berdesak-desakan untuk membeli tiket
pertunjukan. Kaget? Tak perlu. Soalnya, sikap para penggemar yang rela
melakukan apapun demi bisa menonton dari dekat aksi idolanya manggung bukan
kali ini saja terjadi.
Seorang
mahasiswi yang kuliah di Jakarta rela mengorbankan uang kuliahnya demi menonton
bintang pujaannya penyanyi Justin Bieber tampil di Jakarta beberapa waktu lalu,
meskipun harus merogok kocek sampai Rp 1,5 juta. Apakah tidak menyesal uang
kuliahnya tidak terbayarkan? "Tidak, justru saya akan menyesal jika tidak
menontonnya!", kata si mahasiswi tadi.
Itulah
salah satu contoh bagaimana seseorang mengekspresikan ‘kegilaannya’ pada
tokoh idolanya. Tidak peduli dengan kebutuhan yang barangkali jauh lebih
utama, bagi mereka bisa menonton sangat berharga meskipun hanya lewat kejauhan,
berdesakan, dan segala kepenatan saat berada di tempat konser.
Dan
fenomena histeria para penggemar artis asing belakangan ini kerap muncul di
media massa. Maklum saja, belakangan ini Indonesia memang kerap menjadi ‘tuan
rumah’ pertunjukan musisi atau penyanyi ‘luar’. Tren paling hangat yang dewasa
ini mudah dijumpai adalah saat para artis KPop tampil di Indonesia.
Demam
K-Pop
Seperti
kita ketahui semakin berkembangnya dunia musik di dunia, membuat banyak orang
memiliki beragam pilihan untuk memilih genre musik apa yang mereka sukai.
Sekarang, orang tidak terpaku pada genre musik pop, rock, atau jazz saja. Sudah
banyak aliran musik yang berkembang. Bahkan perkembangan musik yang pesat
dengan dukungan teknologi semakin memungkinkan setiap orang di manapun berada
untuk mengenal perkembangan musik di negara lain. Termasuk, penggemar musik
Indonesia yang bisa dengan cepat mengetahui perkembangan musik di luar negeri.
Salah
satu yang mendapat sambutan positif bahkan boleh dikata menjadi demam di khususnya
di kalangan anak muda adalah music K Pop. Korea Selatan, datang dengan
mengusung musik yang mereka sebut dengan K-Pop. K-Pop sendiri disinyalir mulai
melakukan migrasi mereka ke Jepang pada sekitar tahun 1992, di mana grup
bernama Seo Taiji and Boys, berhasil mengenalkan berbagai jenis dan gaya dari
luar negeri.
Sejak
saat itu, musik dan tari menjadi bagian penting dalam K-Pop. Irama K-Pop
semakin berkembang, ada yang bergerak pada jenis R&B, hip hop, dan
electronica. Bahkan juga ada irama trot, yang merupakan irama asli Korea dengan
campuran musik triple atau quintuple dengan tempo cepat yang lebih populer pada
generasi yang lebih tua.
China,
tidak luput dari 'invasi' negeri ginseng ini, ada boyband H.O.T yang bahkan
sebelum kehadiran drama Korea/ K-Drama di awal tahun 2000-an sudah terkenal.
Clone juga sempat membuat heboh di Taiwan dengan menjual 450.000 kopi album
mereka.
Bagaimana
dengan Jepang? salah satu Hallyu Stars (bintang hiburan asal Korea Selatan)
yang mendapatkan sukses besar di sana adalah BoA. Penyanyi wanita di bawah
naungan raksasa hiburan Korea, SM Entertainment yang berhasil membuat albumnya
terjual jutaan kopi di Jepang dan memenangkan posisi pertama di Oricon chart.
Dikuasai
Anak Muda
Indonesia
pun tidak luput dari 'serangan' Korean Wave tersebut. Setelah K-Drama banyak
ditayangkan di negeri ini, di mana salah satunya yang terkenal adalah Full
House yang dibintangi oleh mega bintang Korea, Rain. K-Pop mulai menyebarkan
demam mereka di penggemar musik tanah air.
Dalam
waktu singkat, nama-nama boyband/girlband Korea tidak asing lagi. Seperti Super
Junior, TVXQ, SHINee, SNSD, Wonder Girls, Big Bang, 2PM, sudah memiliki
penggemar fanatik di Indonesia. Yang jumlahnya setiap tahun semakin berkembang
dan semakin tidak malu-malu lagi menunjukkan sisi fanatik mereka.
Para
penggemar K-Pop di Indonesia mulai tampak, dan lebih banyak dikuasai oleh anak
muda, ini tidak terlepas dari cara perkembangan K-Pop yang begitu bisa
memanfaatkan teknologi seperti internet. Selain itu, daya tarik terbesar dari
K-Pop adalah lagu-lagu mereka yang bagus, penari yang tampan/cantik dan efek
panggung yang luar biasa. Tempo musik mereka yang dengan cepat bisa membaur
dengan musik Asia. Sehingga Indonesia tidak cukup sulit menerima irama K-Pop.
Kemajuan
K-Pop ini seperti dikutip dari kapanlagi tidak terlepas dari pro kontra. Ada
beberapa yang menuding pecinta musik K-Pop ini adalah anti musik Indonesia, ini
dikarenakan mereka yang begitu fanatik mendukung idola mereka. Tingkat fanatik
yang sangat solid, sehingga ketika ada satu saja pihak yang menuduh/mencoba
meniru gaya idola mereka, dalam waktu singkat langsung dihujani gujatan yang
terkadang sangat merugikan pihak yang menjadi korban.
Kita
masih mengingat kasus boyband SMASH yang dituduh telah meniru gaya Super Junior,
atau boyband NSGstaryang sempat bersitegang dengan ELF (fans Super Junior)
karena tuduhan plagiat atas lagu Superman milik Super Junior. Atau yang terbaru
adalah kasus band pendatang baru Joker, yang meniru MV milik band FT. Island
yang berjudul Love Love Love.
Fenomena
penggemar K-Pop yang sangat fanatik itu terkadang memicu tuduhan bahwa mereka
adalah anti musik Indonesia. Ini karena, ada beberapa diantara mereka yang
lebih 'mendewakan' musik Korea daripada mendukung musik Indonesia.
Apa
yang menyebabkan mereka sangat menggilai musik dari negeri Korea tersebut,
bahkan rela menghabiskan uang untuk membeli CD atau pernak-pernik idola.
Contohnya seperti ketika boyband Super Juniorkonser Juni lalu, tiket sebesar
Rp1 juta-an tidak masalah bagi mereka.
Jika
dilihat secara usia, background pecinta K-Pop yang sebagian besar adalah anak
muda berusia di bawah 25 tahun yang masih memiliki semangat luar biasa dalam
mendukung dan cenderung menganggap diri mereka benar. Di sisi lain, mungkin ini
adalah salah satu ungkapan rasa ketidak puasan mereka pada musik Indonesia,
yang mungkin dianggap membosankan, sehingga ini mungkin bisa menjadi koreksi
bagi pelaku musik Indonesia. Di mana mereka bisa mencari tahu apa yang bisa
membuat K-Pop dengan mudah dan cepat mendapatkan perhatian di Indonesia.
Mencintai
musik dari negeri lain bukanlah hal yang dilarang, namun kita harus membela
kemajuan musik Indonesia. Perlu dukungan dan pembenahan bagi semua lini.
Pecinta K-Pop, tidak perlu menuduh dengan membabi buta jika ada salah satu
musisi Indonesia yang mengikuti gaya K-Pop, hanya perlu mengingatkan secara
halus dan tetap mendukung. Musisi Indonesia juga begitu, tunjukkan kalau musik
negeri ini masih lebih berkualitas dengan menampilkan karya yang bermutu dan
patut dibanggakan. Majulah musik Indonesia! Kpl
Lima
Perilaku Anti-Fans KPop
Meski
memiliki ribuan fans, seorang idola KPop juga memiliki anti-fans. Perilaku
mereka kadang-kadang di luar batas sehingga membahayakan jiwa sang idola.
Berbagai
macam hal bisa dilakukan anti-fans. Dari hanya meneriakkan kata-kata tidak
sopan sampai berusaha meracuni sang idola. Inilah 5 artis yang mendapatkan
perlakuan paling gila dari anti-fans KPop:
1.
Hangeng ‘Super Junior’
Mantan
anggota Super Junior itu pernah dikejutkan oleh orang yang melompat ke atas
panggung dan meneriakinya agar kembali ke China. Ia juga pernah mendapat
‘hadiah’ berupa satu kantung kecil penuh darah dan pisau tajam yang menusuk
foto Hangeng.
2.
Taecyeon ’2PM’
Ini
bukan perilaku dari anti-fans, tetapi dari fans yang sangat aneh. Taecyeon
’2PM’ pernah menerima surat yang bertuliskan ‘Kamu tak akan pernah bisa hidup
tanpaku’. Gilanya, ia menulis surat tersebut dari darah menstruasinya. Ia
bahkan menyertakan pembalut untuk membuktikan keaslian darahnya.
3.
Yoon Eun Hye
Entah
mengapa, si cantik mantan personel Baby V.O.X dan aktris Yoon Eun Hye memiliki
banyak anti-fans. Ia pernah diserang menggunakan pistol air yang diisi kecap
dan cuka. Eun Hye langsung dilarikan ke rumah sakit karena serangan tersebut
tepat mengenai mata. Kabarnya, kornea Eun Hye sempat rusak saat itu.
4.
Yunho ‘TVXQ’
Yunho
‘TVXQ’ juga pernah terancam nyawanya pada 2006 lalu gara-gara anti-fans. Ia
meminum jus dalam botol yang ternyata sudah dicampur dengan lem super. Saat itu
ia langsung muntah darah dan dilarikan ke rumah sakit. Heechul ‘Super Junior’
yang membela Yunho di media sosial malah mendapat ancaman yang sama sampai ia
bungkam. Namun si pelaku pemberi ‘minuman’ itu akhirnya tertangkap.
5.
Jay Park
Jay
Park pernah mendapat ancaman saat masih menjadi leader 2PM pada 2009. Anti-fans
itu menemukan posting lama di akun Myspace milik Jay yang berisi ‘Korea is gay.
I hate Koreans’.
Kalimat
yang ditulis pada 2005 itu menjadi senjata bagi anti-fans lain. Lebih dari 3
ribu orang menandatangani petisi ‘Jaebum Should Commit Suicide’ agar Jay bunuh
diri. Akibatnya, Jay harus kembali ke Amerika dan akhirnya memutuskan keluar
dari 2PM. ins
Tidak ada komentar:
Posting Komentar