Manajemen
server adalah tindakan/ kegiatan yang dilakukan agar sebuah server dapat
bekerja dengan seefisien mungkin dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya
masalah yang memungkinkan terjadinya sebuah server gagal berfungsi (down) atau
terganggu kinerjanya.
Dalam
manajemen server ada beberapa hal yang perlu diketahui diantaranya adalah :
perangkat (hardware) jaringan apa saja yang digunakan, arsitektur
(topology/design) jaringan komputer yang dipilih beserta kelemahan dan
kelebihannya serta layanan apa saja yang digunakan oleh server yang ingin di
kelola (management). Tanpa adanya informasi-informasi tersebut seorang
administrator server management akan kesulitan dalam mengelolanya.
Di dalam
sebuah server semua perangkat seperti system operasi, hardware, aplikasi dan
jaringan merupakan elemen yang sangat penting dan mutlak harus ada, karena
tanpa adanya salah satu dari komponen tersebut maka server tidak akan dapat
bekerja. Contoh : Sebuah server sudah dikelola (manajemen) dengan baik dan
benar, termasuk aplikasi dan Sistem operasinya, tetapi tidak ada jaringan yang
menghubungkan antara komputer dan client, maka server tersebut tidak akan
dapat melayani client karena tidak ada perangkat komunikasi diantara keduanya.
Pengelolaan
Server
Idealnya
pada setiap perusahaan yang mempunyai server sendiri untuk website-website yang
dimiliki. Perusahaan membutuhkan Admin yang bertugas untuk memelihara dan
memonitoring server dan staf khusus untuk menghandle server tersebut.
Tentunya hal ini datang dengan sebuah konsekwensi sendiri yang perlu untuk
diperhatikan, yaitu:
Biaya
Biaya yang
dikeluarkan untuk tim administrator server biasanya relatif besar. Diantaranya
adalah pengeluaran untuk gaji, tunjangan dan biaya lainnya.
Jaminan
Pemeliharaan Jangka Panjang
Hal ini
sering dialami oleh beberapa pemilik server/ website ketika administrator yang
mereka miliki meninggalkan pekerjaan (resign). Maka server yang dimiliki
perusahaan menjadi tidak terawat dan tidak ada yang memelihara.
Beberapa
hal yang harus dilakukan dalam mengelola sebuah server diantaranya adalah :
Server
Monitoring
·
Memastikan
bahwa DNS Server telah tersetting sebagaimana mestinya.
·
Mengawasi
server apakah berfungsi dengan baik atau tidak.
·
Mengelola
log server dan menganalisa trafik terhadap server dalam bentuk laporan
berkala.
Server
Management
·
Mengatur
struktur direktori di server.
·
Bertanggungjawab
terhadap konfigurasi server baik dari sisi keamanan maupun fitur-fitur (modul)
yang perlu di sediakan.
·
Membuat user
dan mengatur hak akses nya masing-masing.
·
Membuat
account user untuk mengakses web dan database server.
Server
Update
·
Melakukan
proses update terhadap operating system yang digunakan, misalkan
update patch dsb
·
Melakukan
proses update terhadap perangkat lunak pendukung portal yang digunakan,
misalnya PHP, MySQL dll.
System
Recovery
·
Mengambil
tindakan secepatnya bila terjadi error/trouble dalam operating system.
·
Mengambil
tindakan secepatnya bisa terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh sistem.
Space
Monitoring
· Mengawasi pemakaian space server
Backup
· Melakukan proses backup
data secara berkala
IP Address
adalah nomor unik yang ada pada komputer yang bisa berguna untuk
menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar data
maupun fasilitas yang deimiliki antar Komputer tersebut.
IP Address
merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk
mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer)
yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus
memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika,
Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network
yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk
seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host
yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi
oleh lembaga sentral Internet yang di kenal denganIANA – salah satunya
adalah Network Information Center(NIC) yang menjadi koordinator
utama di dunia.
IP address
dibagi menjadi 3 kelas A, Kelas B, dan Kelas C
IP Kelas A
dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet
pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai
untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat
126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A
network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts
*Karakteristik IP
Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
·
Ø Untuk
Subnetmask =255.0.0.0
·
Ø
Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
IP Kelas B
IP address
kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk
host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah
host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga
bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).
*Karakteristik
IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
·
Ø Untuk
Subnetmask =255.255.0.0
·
Ø Jadi
IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
IP Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
Karakteristik
IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
·
Ø Untuk
Subnetmask =255.255.255.0
Jadi IP di
atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1.
Sumber:
ilhamnfis.wordpress.com/2011/10/28/klasifikasi-ip-abc/
basobasri.wordpress.com/2010/02/07/pembagian-ip-address-kelas-a-b-c/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar